Minggu, 11 September 2016

"Tatunggu Pendidikan Yang Layak"

Tatunggu atau menanti pendidkan yang layak, kira-kira itulah gambaran harapan anak-anak di pedalaman, khususnya di Desa Soamaetek, Kai, dan Bailengit. Walaupun belum sampai sebulan mengabdi sebagai guru pedalaman Yayasan Tangan Pengharapan Indonesi (YTP), tapi begitu banyak cerita yang tergores yang menjadi catatan penting dalam hidup saya, dimana saya belajar begitu banyak hal yang sangat jauh berbeda dari tempat asal saya Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ditempat ini pendidikan masih sangat rendah, hal ini tercermin dari adanya siswa yang sudah duduk di bangku SMP dan SMA tapi belum memhami matematikan sederhana seperti penjumlahan, perkalian bersusun, dan pembagian. Ada juga siswa SD kelas IV,V, dan VI yang belum bisa membaca bahkan belum mengenal huruf dengan baik. Hal ini mungkin bisa di maklumi dengan guru-guru di sekolah yang ada jumlahnya terlalu sedikit, sehingga guru yang bukan bidang keahliannya juga mengajar pelajaran lain, hal ini tentu turut mempengaruhi. Hal ini diperburuk dengan sangat rendahnya kesadaran orang tua untuk mendukung kemajuan pendidikan anak mereka. Untuk membeli buku tulis, dan alat tulis saja sangat susah, anak-anak juga tidak diperhatikan sehingga seringkali anak tidak bersekolah dan memilih ikut orang tua ke kebun, ke kota dan kegiatan lainnya. Besar harapan saya, suatu saat impian mendapat pendidikan yang layak ini bisa menjadi nyata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar